Diposable Pod adalah produk Vape yang di mana produk ini digunakan hanya sekali pakai maksudnya sekali itu bukan sekali hisap tapi sekali ini dalam artian ketika Liquid habis atau misalnya kapasitas baterainya habis ya otomatis kalian nggak bisa pakai lagi dan langsung dibuang.
Disini kami akan membahas sebuah device yang katanya sih inovasi baru. Yaitu Diposable Pod yang banyak diperdebatkan ini bisa merusak industri ini atau malah sebuah inovasi?
Dalam perdebatan ini dibagi dua antara yang setuju dengan adanya disposable pod dan ada yang gak setuju. Jadi sebenarnya diposable pod ini jika di luar sana entah itu dia Eropa, Amerika atau mungkin di negara tetangga Malaysia diposable pod itu sudah cukup ramai.
Sekarang diposable pod banyak di jual di minimarket seperti alfa mart, indomart dan lain-lain. Untuk cara membelinya Anda wajib berumur diatas 18+ dengan menunjukan ktp saja. harga yang di tawarkan berkisar Rp. 100.000 an.
Kekurangan Diposable Pod
Struktur dari disposable Vape itu terdiri TUF dengan material aluminium atau stainless steel, Lalu ada baterai yang dihubungkan ke coil, ada kapas yang fungsinya untuk menyerap liquid yang ada di spons sebagai penampung liquidnya. jadi struktur dari diposable pod itu sebenarnya hampir sama seperti device Vape yang ada di pasaran.
Tapi kenapa jadi problem? jadi problemnya adalah baterai yang sekali pakai dan baterai ini masuk ke golongan limbah B3 jadi kita nggak bisa seenaknya untuk membuang baterai ini di sembarang tempat. Mungkin orang-orang yang menolak adalah orang-orang yang memiliki ketakutan terhadap limbah B3.
Kenapa? karena sampah adalah masalah yang paling berat yang ada di Indonesia untuk saat ini nah ditambah lagi sekarang ada limbah B3 yaitu baterai. Otomatis makin banyak lagi sampah-sampah yang sulit untuk ditangani.
Kelebihan Diposable Pod
Mudah dan Simple
Sekarang orang-orang yang non fevers itu mulai tertarik dengan Vape dan rata-rata yang tertarik dengan Vape adalah yang awalnya itu perokok. Mungkin inovasi dari diposable pod ini untuk perokok tertarik dengan Vape karena disposable pod simple.
Banyak yang takut untuk menggunakan pod vape bukan takut meledaknya tapi lebih ke ribet dan nggak punya waktu untuk mengurus devicenya, makanya masih banyak yang masih bertahan dengan rokok konvensional.
Jadi bisa dibilang disposable pod ini adalah kunci gerbang untuk menuju ke device Vape yang lainnya karena tidak menutup kemungkinan orang yang sudah menggunakan disposible Vape masih mencari rasa yang lebih baik, lebih hemat lagi lalu mungkin cari pengalaman vaping yang baru lagi.
Awet
Walaupun berkonsep disposable pod, ternyata jenis vape ini tergolong awet. Liquid dan daya baterai sebuah disposable pod bisa tahan sampai berminggu-minggu, tergantung pada pemakaian. Jadi, nggak langsung habis dalam sehari. Cara pakainya tetap sama seperti pod vape lainnya. Bedanya, kalau sudah habis, jadi bangke ga bisa di charge dan isi ulang liquid.
Kesimpulan
Disposable pod mohon gunakan secara baik dan bijak karena kandungan nikotinnya cukup besar. Memang cara penggunaannya itu mudah, beli langsung pakai tapi tetep aja penggunaan nikotin yang terlalu berlebihan itu nggak bagus juga buat tubuh karena beralih ke pod vape tujuannya adalah untuk bisa berhenti dari kecanduan nikotin.
Mungkin kedepannya jika ada produsen yang memang serius untuk memainkan produk ini atau mendistribusikan produk ini harus ada solusinya yaitu bagaimana caranya untuk menanggapi soal limbah dari disposable Vape ini.
Untuk di Indonesia si sepertinya untuk batrai wajib untuk di pakai terus dan bisa di isi ulang (charge). Jadi sistemnya sama seperti open system yaitu dia mengganti bagian yang ada sponsnya ini aja jadi untuk bagian baterainya tetap dipakai dan di charge.